Mendaki adalah merupakan sejenis aktiviti lasak yang memerlukan peneraju aktiviti ini untuk berjalan, diatas binaan alam semulajadi, atau lebih tepat lagi mengikut aliran trail
dakian. Aktiviti ini sangat sinonim dilakukan dikawasan berbukit-bukau,
bergunung-ganang, berlembah atau bergenting tinggi yang berbatu,
berpasir, atau bertanah alun. Aktiviti mendaki dilakukan secara aktiviti luaran,
namun ada juga dilakukan secara dalaman misalnya mendaki di dalam gua
besar yang beruangan besar, curam, berbatu-batuan dan berstruktur
tinggi. Mendaki cukup popular di dunia Kategori:Organisasi mendaki.
Nilai kebaikan kesihatan dari aktiviti mendaki adalah berbagai
bergantung kepada jenis dakian yang dijalankan, ada pendaki yang boleh
menerima kesan positif ketika dan sesudah melakukan aktiviti dakian,
namun ada juga mendapat kesan negetif.
Mendaki gunung pada dasarnya adalah olahraga berjalan kerana
penguasaan teknik berjalan yang benar wajib diketahui terlebih dahulu berjalan di gunung tentu saja tak sama dengan berjalan di tanah rata.
Di gunung anda harus berjalan dengan beban di punggung, melintasi
lembah, mendaki tebing, menuruni lereng-lereng, atau meniti
punggungan-punggungan yang tipis dengan medan seperti itu ditambah
dengan beban yang harus dibawa maka keseimbangan dalam berjalan di
gunung adalah mutlak seperti juga pejalan kaki yang lain, anda harus berjalan dalam satu
irama yang tetap, dengan kata lain, tidak kaku seperti robot. tidak ubah
bagai seorang penari, berjalan di gunung pun punya seni tersendiri. Jika seorang penari mempunyai kenikmatan tersendiri dalam melakukan
gerakan-gerakannya, maka seorang pendaki yang berjalan dalam irama
tertentu juga harus dapat merasakannya sebagai suatu kesenangan
tersendiri pula.
Tips Pendakian
Terdapat beberapa perkara yang harus diambil kira dalam berjalan tentu saja melangkah, inilah hal pertama yang harus diperhatikan. Berjalanlah dengan langkah-langkah kecil, jangan memaksakan kaki untuk mlangkah terlalu lebar. Langkah-langkah yang terlalu lebar menyebabkan berat badan seringkali ditunjang oleh satu kaki saja karenanya keseimbangan badanpun mudah goyah. Langkah-langkah yang kecil, berat badan dapat ditampung secara baik oleh kedua kaki. Perlu di ingat bahwa kaki bukan hanya untuk menahan berat badan, tetapi telah ditambah dengan berat barang yang ada dalam bag. Dengan langkah-langkah kecil, gerakan nafas teratur, dan ini merupakan cara yang tepat untuk menghemat tenaga.
Bagi pendaki yang berpengalaman, berjalan dua atau tiga jam tanpa henti merupakan hal yang biasa. Ini memerlukan kekuatan dan stamina yang cuma dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman yang tidak sedikit. Akan tetapi, sebagai ukuran minimum boleh dikatakan bahwa berjalan satu jam dengan rehat sepuluh minit adalah normal.Ketika berehat, duduklah dengan kaki yang melunjur lurus sedikit di atas badan untuk mengembalikan darah supya mengalir normal, karena ketika badan berjaln seluruh darah telah berpusat di kaki. Teguklah minuman secukupnya dan makanlah beberapa makanan sedikit, elakkan agar tidak berehat di tempat yg berangin karena udara sejuk dapat mengejangkan otot yang sedang berehat, dapat menyebabkan terjadi kram pada otot.
Pilihlah lokasi berehat yang baik. Secara psikologinya lebih menguntungkan apabila anda memilih lokasi di bahagian yang tinggi, ini kerana akan nampak pemandangan yang indah, nikmatilah untuk mengurangkan penat setelah lama berjalan. Makan dan minum secukupnya untuk mengembalikan tenaga, kalau perlu di masak dulu agar panas dan segar. Ada baiknya makan sedikit garam untuk menghindarkn kram karena banyak keringat yang mengucur memungkinkan hilangnya garam dari tubuh. Membawa buah segar seperti apel, pir, anggur juga sangat membantu untuk mengembalikan tenaga karena buah tersebut mengandungi banyak air dan vitamin maka membawa buah segar juga sangat membantu.
Ketika anda berjalan perhatikan betul kawasan yang dihadapi. Jika melalui kawasan yang penuh kerikil dan batu-batu tajam, hendaklah berhati-hati kerana kaki mudah tergelincir jika tersilap. Berbeza apabila anda harus melintasi kawasan yang berbatu besar dan bulat seperti batuan pada sungai misalnya, anda harus melintasinya dengan melompat dari satu batu ke batu yang lain, yaitu dengan gerak sedemikian rupa cepatnya sehingga batu yang diinjak belum lagi sempat bergulir tetapi anda sudah melompat ke batu yang lain. Cara ini tentu saja merbahaya kalau keadaan anda sudah letih, cara lain yang lebih baik adalah dengan menaiki satu persatu batu tersebut, perlahan-lahan dengan memeriksa terlebih dahulu batu yang akan di injak, agar tak mudah terlicin nantinya.
Kawasan yang berumput seringkali membahayakan, lebih bahaya ketika basah karana hujan atau embun. Pendaki yang tidak berhati-hati akan mudah tergelincir, terutama jika menggunakan kasut yang tidak sesuai. Demikian pula dengan kawasan berlumpur, licin dan berbahaya. Jangan percaya pada pohon-pohon kecil di pinggir tebing. Pohon-pohon ini seringkali tidak cukup kuat untuk menahan beban manusia. Batang-batang pohon itu banyak yang lapuk, lalu patah ketika anda menekalnya dan menahan badan di situ. Kalau tidak yakin betul, hanya guakan pohon-pohon itu sebagai keseimbangan saja.
Mendaki di lereng gunung dengan tanah berpasir lebih sukar daripada di atas tanah keras. Setiap kali menjejak, tanah berpasir boleh tergelincir ke bawah. Hendaklah memijak kawasan tanah yang diyakini baik dan keras agar orang kedua dan seterusnya dapat mengikuti bekas jejak orang pertama supaya tidak mudah penat, karena tanah berpasir bekas jejak menjadi lebih keras. Angin tenang yang sering meniup akan menggoyahkan keseimbangan badan. Jangan melakukan gerakan-gerakan yang tiba-tiba dan membahayakan. Misalnya melempar batu atau mengayunkan tangan keras-keras. Berjalanlah dengan tenang dan penuh konsentrasi, tetapi tetap dalam keadaan yang teratur dan tidak kaku.
Peralatan Pendakian
Tips Pendakian
Terdapat beberapa perkara yang harus diambil kira dalam berjalan tentu saja melangkah, inilah hal pertama yang harus diperhatikan. Berjalanlah dengan langkah-langkah kecil, jangan memaksakan kaki untuk mlangkah terlalu lebar. Langkah-langkah yang terlalu lebar menyebabkan berat badan seringkali ditunjang oleh satu kaki saja karenanya keseimbangan badanpun mudah goyah. Langkah-langkah yang kecil, berat badan dapat ditampung secara baik oleh kedua kaki. Perlu di ingat bahwa kaki bukan hanya untuk menahan berat badan, tetapi telah ditambah dengan berat barang yang ada dalam bag. Dengan langkah-langkah kecil, gerakan nafas teratur, dan ini merupakan cara yang tepat untuk menghemat tenaga.
Bagi pendaki yang berpengalaman, berjalan dua atau tiga jam tanpa henti merupakan hal yang biasa. Ini memerlukan kekuatan dan stamina yang cuma dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman yang tidak sedikit. Akan tetapi, sebagai ukuran minimum boleh dikatakan bahwa berjalan satu jam dengan rehat sepuluh minit adalah normal.Ketika berehat, duduklah dengan kaki yang melunjur lurus sedikit di atas badan untuk mengembalikan darah supya mengalir normal, karena ketika badan berjaln seluruh darah telah berpusat di kaki. Teguklah minuman secukupnya dan makanlah beberapa makanan sedikit, elakkan agar tidak berehat di tempat yg berangin karena udara sejuk dapat mengejangkan otot yang sedang berehat, dapat menyebabkan terjadi kram pada otot.
Pilihlah lokasi berehat yang baik. Secara psikologinya lebih menguntungkan apabila anda memilih lokasi di bahagian yang tinggi, ini kerana akan nampak pemandangan yang indah, nikmatilah untuk mengurangkan penat setelah lama berjalan. Makan dan minum secukupnya untuk mengembalikan tenaga, kalau perlu di masak dulu agar panas dan segar. Ada baiknya makan sedikit garam untuk menghindarkn kram karena banyak keringat yang mengucur memungkinkan hilangnya garam dari tubuh. Membawa buah segar seperti apel, pir, anggur juga sangat membantu untuk mengembalikan tenaga karena buah tersebut mengandungi banyak air dan vitamin maka membawa buah segar juga sangat membantu.
Ketika anda berjalan perhatikan betul kawasan yang dihadapi. Jika melalui kawasan yang penuh kerikil dan batu-batu tajam, hendaklah berhati-hati kerana kaki mudah tergelincir jika tersilap. Berbeza apabila anda harus melintasi kawasan yang berbatu besar dan bulat seperti batuan pada sungai misalnya, anda harus melintasinya dengan melompat dari satu batu ke batu yang lain, yaitu dengan gerak sedemikian rupa cepatnya sehingga batu yang diinjak belum lagi sempat bergulir tetapi anda sudah melompat ke batu yang lain. Cara ini tentu saja merbahaya kalau keadaan anda sudah letih, cara lain yang lebih baik adalah dengan menaiki satu persatu batu tersebut, perlahan-lahan dengan memeriksa terlebih dahulu batu yang akan di injak, agar tak mudah terlicin nantinya.
Kawasan yang berumput seringkali membahayakan, lebih bahaya ketika basah karana hujan atau embun. Pendaki yang tidak berhati-hati akan mudah tergelincir, terutama jika menggunakan kasut yang tidak sesuai. Demikian pula dengan kawasan berlumpur, licin dan berbahaya. Jangan percaya pada pohon-pohon kecil di pinggir tebing. Pohon-pohon ini seringkali tidak cukup kuat untuk menahan beban manusia. Batang-batang pohon itu banyak yang lapuk, lalu patah ketika anda menekalnya dan menahan badan di situ. Kalau tidak yakin betul, hanya guakan pohon-pohon itu sebagai keseimbangan saja.
Mendaki di lereng gunung dengan tanah berpasir lebih sukar daripada di atas tanah keras. Setiap kali menjejak, tanah berpasir boleh tergelincir ke bawah. Hendaklah memijak kawasan tanah yang diyakini baik dan keras agar orang kedua dan seterusnya dapat mengikuti bekas jejak orang pertama supaya tidak mudah penat, karena tanah berpasir bekas jejak menjadi lebih keras. Angin tenang yang sering meniup akan menggoyahkan keseimbangan badan. Jangan melakukan gerakan-gerakan yang tiba-tiba dan membahayakan. Misalnya melempar batu atau mengayunkan tangan keras-keras. Berjalanlah dengan tenang dan penuh konsentrasi, tetapi tetap dalam keadaan yang teratur dan tidak kaku.
Peralatan Pendakian
- Pakaian yang sesuai
- Glove (Sekiranya Perlu)
- Kasut Mendaki (Sesuai)
- Bag
- Alatkan keselamatan. (Ubat-ubatan)
- Melakukan aktiviti ini pada waktu siang dan terang.
- Memakai pakaian yang sesuai.
- Membawa wisel untuk digunakan semasa kecemasan.
- Tidak bergurau-gurau semasa aktiviti dilakukan.
- Mengikuti jejak langkah orang hadapan bagi mengelakkan tergelincir atau terjatuh.
- Tidak berpaut pada pokok yang rapuh.
- Berjalan hendaklah bersama-sama, tidak laju dan tidak perlahan.
- Berhenti rehat sekiranya ada diantara pendaki yang penat.
- Kurangkan bercakap atau menyanyi semasa aktiviti kerana dapat mempercepatkan rasa penat.
- Sentiasa mengikuti arahan ketua atau pandu arah.